Mengenal Jauh Lebih Dekat Tentang Masyarakat Hindu Tengger – Gunung Bromo, salah satu ikon wisata Indonesia yang terletak di Jawa Timur. Menjadi rumah bagi masyarakat Hindu Tengger, sebuah komunitas yang merupakan salah satu kelompok etnis dan agama minoritas di Indonesia. Meskipun relatif kecil dalam jumlah, keberadaan mereka di tengah-tengah keindahan Gunung Bromo menambah kekayaan budaya dan sejarah Indonesia. Artikel ini akan menjelaskan tentang masyarakat Hindu Tengger, kepercayaan mereka, tradisi, dan bagaimana mereka menjaga warisan budaya mereka di kawasan Gunung Bromo. Simak kuy!
1. Sejarah dan Asal Usul Masyarakat Hindu Tengger
Masyarakat Hindu Tengger adalah keturunan dari Kerajaan Majapahit yang berkuasa di Indonesia pada abad ke-13. Sebagian besar orang Tengger mendiami daerah sekitar Gunung Bromo, sebuah gunung berapi yang masih aktif. Nama “Tengger” diyakini berasal dari kata “Rung Tengger,” yang dalam bahasa Jawa kuno berarti “sejuk dan indah.”
2. Kepercayaan dan Ritual
Masyarakat Tengger mempraktikkan Hinduisme dengan unsur-unsur lokal yang unik. Mereka menyembah Dewa Hyang Widi, yang dianggap sebagai roh penguasa Gunung Bromo. Setiap tahun, pada festival Yadnya Kasada, para penganut Hindu Tengger mendaki Gunung Bromo untuk memberikan persembahan kepada dewa mereka. Mereka melemparkan buah-buahan, sayuran, dan uang ke kawah gunung berapi sebagai tanda penghormatan.
3. Tradisi Pertanian dan Kehidupan Sehari-hari
Masyarakat Hindu Tengger sebagian besar menggantungkan hidup mereka pada pertanian. Mereka membudidayakan sayuran, terutama kentang, di lereng-lereng gunung yang subur. Pertanian ini merupakan sumber utama penghasilan mereka. Selain itu, mereka juga terlibat dalam usaha pariwisata, menjual kerajinan tangan dan suvenir kepada wisatawan yang berkunjung ke Gunung Bromo.
4. Pengaruh Pariwisata Modern
Meskipun keberadaan mereka telah lama di akui, industri pariwisata modern telah membawa perubahan signifikan bagi masyarakat Hindu Tengger. Mereka sekarang di hadapkan pada tantangan untuk menjaga tradisi mereka sekaligus beradaptasi dengan pengaruh-pengaruh luar yang membawa modernitas. Namun, mereka terus berusaha mempertahankan identitas dan kepercayaan mereka dengan memberdayakan masyarakat lokal melalui pendidikan dan pelestarian budaya.
5. Pelestarian Warisan Budaya
Pentingnya melestarikan warisan budaya semakin terasa di era globalisasi ini. Beberapa organisasi dan pemerintah setempat telah berkolaborasi untuk melestarikan tradisi mereka. Upaya yang telah dilakukan antara lain dengan program pendidikan budaya, pelatihan kerajinan tangan tradisional, dan peningkatan infrastruktur dll.
Mengenal Jauh Lebih Dekat Tentang Masyarakat Hindu Tengger
Masyarakat Hindu Tengger di Gunung Bromo adalah contoh nyata dari keberagaman budaya Indonesia. Mereka menjaga tradisi dan kepercayaan mereka sambil beradaptasi dengan perubahan zaman. Dalam menghadapi tantangan globalisasi dan industri pariwisata yang berkembang, upaya bersama dari pemerintah, organisasi, dan masyarakat lokal sangat penting untuk melestarikan warisan budaya yang kaya ini.
Paket Tour Malang Bromo
Agatha Tour menyediakan berbagai paket tour menarik untuk menjelajah keindahan alam Malang & Bromo. Salah satunya adalah dengan menyediakan paket tour Malang Bromo 3 hari 2 malam dengan harga kompetitif. Untuk informasi lengkapnya bisa menghubungi tim konsultan kami di 0811-8787-700.
